Nama Kelompok 12:
Kedudukan
Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi
Psikologi sekolah merupakan bagian dari
psikolgi pendidikan. Sesuai dengan pengertian ilmu psikologi, psikologi sekolah
mempelajari perilaku dan proses mental di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, psikologi
sekolah berfokus pada siswa, guru, dan orangtua siswa.
Perbedaan
Psikologi Sekolah dalam dan Psikologi Pendidikan
Psikologi sekolah
Psikologi sekolah merupakan ilmu terapan dari
psikologi pendidikan yang hanya berfokus pada sekolah dan bidang – bidangnya di
sekolah, terutama terhadap murid. Psikologi sekolah juga berusaha menciptakan
situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk
membentuk pola pikir anak.
Psikologi Pendidikan
Menurut santrock, psikologi pendidikan adalah cabang
psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Secara harfiah atau etimologis, psikologi
berasal dari kata "psyche" yang berarti jiwa dan "logos"
yang berarti ilmu. Psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa yang berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivitasnya
atau perilaku manusia. Psikologi pendidikan berarti cabang dari ilmu psikologi
yang mempelajari jiwa manusia atau perilaku manusia di bidang pendidikan. Psikologi
pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam bidang pendidikan,
keefektifan dalam proses pembelajaran, cara mengajar, dan pengelolaan
organisasi sekolah.
Dari pengertian
psikologi pendidikan dan psikologi sekolah itu sendiri, dapat dilihat perbedaan
bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari
jiwa manusia dalam bidang pendidikan serta gejala – gejala di bidang
pendidikan. Sedangkan psikologi sekolah adalah ilmu terapan dari psikologi
pendidikan yang lebih mengkhususkan diri lagi hanya di dalam lingkungan
sekolah, dalam proses pembelajaran dan pengajaran dan lebih secara detail
memahami jiwa dan perilaku manusia di dalamnya terutama terhadap murid.
Fungsi Sekolah
sebagai Agen Perubahan
Sekolah harus memiliki fungsi dan pearn dalam perubahan dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala aspek. Dalam hal ini, sekolah memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua, mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan.
Sekolah harus memiliki fungsi dan pearn dalam perubahan dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala aspek. Dalam hal ini, sekolah memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua, mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan.
Sebagai agen perubahan sekolah berfungsi sebagai alat :
- Pengembangan pribadi
- Pengembangan budaya
- Pengembangan bangsa
- Pengembangan warga
Metode yang Dapat
Digunakan Dalam Sistem Pengajaran Di Sekolah
Metode pengajaran di sekolah dapat berupa :
- Metode ceramah yaitu menyajikan bahan pelajaran oleh guru sehingga siswa memahami informasi dari materi pelajaran yang disajikan.
- Metode diskusi yaitu menyajikan bahan pelajaran melalui suatu masalah yng harus diselesaikan secara bersama dibimbing oleh guru.
- Metode demonstrasi yaitu menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung pada objeknya atau cara melakukan sesuatu.
Permasalahan-Permasalahan
yang Terjadi Di Sekolah dan Solusi Pemecahan Masalah
Berikut ini adalah contoh
tindakan yang termasuk kategory bullying; pelaku baik individual maupun group
secara sengaja menyakiti atau
mengancam korban dengan cara:
- Bullying secara fisik: menarik rambut, meninju, memukul, mendorong, menusuk
- Bullying secara emosional: menolak, meneror, mengisolasi atau menjauhkan, menekan, memeras, memfitnah, menghina, dan adanya diskriminasi berdasarkan ras, ketidakmampuan, dan etnik
- Bullying secara verbal: memberikan nama panggilan, mengejek, dan menggosip
- Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya
- Mengintimidasi atau mengancam korban
- Melakukan pengompasan
Bullying merujuk pada tindakan yang bertujuan menyakiti dan dilakukan secara berulang. Sang korban biasanya siswa yang lebih lemah dibandingkan sang pelaku.
Menurut Dan Olweus, Author of Bullying at School Bullying Bisa dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
1. Direct bullying : intimidasi secara fisik, verbal
2. Indirect Bullying: isolasi secara sosial
Penanganan yang
bisa dilakukan seperti :
1. Usahakan guru mengetahui apa yang terjadi seperti apa permasalahnnya
dan apa alasan mengapa siswa tersebut membully temannya.
2. Bantu siswa tersebut mengatasi
ketidaknyamanan yang ia rasakan. Pastikan guru menerangkan dalam bahasa
sederhana dan mudah dimengerti siswa tersebut. Jangan pernah menyalahkan siwa
korban atas tindakan bullying yang ia alami.
3. Hadapkanlah korban dan pelaku bullying tersebut, juga sertakan
orangtua siswa yang bersangkutan agar mereka juga mendapat pencerahan dari
orangtua merak masing-masing.
Pencegahan
Bullying Secara Preventif :
1. Sosialisasi antibullying kepada siswa, guru, orang tua siswa, dan
segenap civitas akademika di sekolah.
2. Penerapan aturan di sekolah yang mengakomodasi aspek antibullying.
3. Membuat aturan antibullying yang disepakati oleh siswa, guru,
institusi sekolah dan semua civitas akademika institusi pendidikan/ sekolah.
4. Penegakan aturan/sanksi/disiplin sesuai kesepakatan institusi sekolah
dan siswa, guru dan sekolah, serta orang tua dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur pemberian sanksi.
5. Membangun komunikasi dan interaksi antarcivitas akademika.
SUMBER :
- Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
- http://10113sj.blogspot.com/
- http://walidrahmanto.blogspot.com/2012/01/bullying-dan-solusinya.html
- http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/10/peran-psikolog-dalam-dunia-pendidikan/
- masofa.wordpress.com
- edukasi.compasiana.com
No comments:
Post a Comment