Tuesday, April 24, 2012

Hans Jurgen Eysenck


I.             Biografi dan Sejarah Hans Jurgen Eysenck
Hans Eysenck lahir di Jerman pada tanggal 4 Maret 1916. Ayahnya adalah seorang aktor dan bercerai dengan ibunya saat dia baru berusia 2 tahun. Eysenck kemudian dirawat oleh neneknya. Dia hidup bersama neneknya sampai usia 18 tahun, ketika nazi mulai berkuasa. Sebagai seorang simpatisan Yahudi, terang saja kehidupannya terancam.
Dia kemudian pindah ke Inggris guna melanjutkan pendidikanya. Dia menerima gelar doktor di bidang psikologi dari University of London tahun 1940. Selama Perang Dunia II, dia bekerja sebagai psikolog di bagian gawat darurat perang.
Keyakinan Eysenck terhadap kebutuhan pengukuran yang akurat menjadikannya melancarkan kritik keras terhadap teori psikoanalisis. Psikoanalisis tidak memberikan pengukuran yang akurat dan reliabel bagi konsep psikologis mereka. Hal ini diyakini Eysenck sebagai kegagalan serius. Dalam menyusun teori sifat, Eysenck mencoba menghindari masalah ini dengan menggunakan pengukuran perbedaan individu yang reliabel. Dia menekankan pada keharusan pengukuran sifat kepribadian yang memadai. Pengukuran itu merupakan keharusan untuk mendapatkan sebuah teori yang dapat diuji dan jika gagal, tidak disetujui. Pengukuran seperti ini juga diperlukan untuk mengidentifikasikan asumsi dasar-dasar biologis dari sifat.
Teori kepribadian Eysenck memiliki komponen biologis dan psikometris yang kuat. Namun ia yakin kalau kecanggihan psikometris saja tidak cukup untuk mengukur struktur kepribadian manusia dan bahwa dimensi kepribadian yang melewati analisis factor bersifat steril dan tak bermakna kecuali mereka memiliki eksistensi biologis.
Inti pandangan Eysenck dalam psikologi dapat dicari sumbernya pada keyakinannya bahwa pengukuran adalah fundamental dalam segala kemajuan ilmiah, dan bahwa lapangan psikologi sebelumnya orang belum pasti tentang “hal” apa yang sebenarnya diukur. Eysenck yakin bahwa taksonomi atau klasifikasi tingkah laku adalah langkah pertama yang menentukan dan bahwa analisis factor adalah alat yang paling memadai untuk mengejar tujuan ini.
II.           Definisi Kepribadian Menurut Eysenck
Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkahlaku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola tingkahlaku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkahlaku; sektor kognitif (intelligence), sektor konatif (character), sektor afektif (temperament), sektor somatik (constitution).

No comments:

Post a Comment